Selasa, 09 Mei 2017

CONTOH PUISI : macam - macam puisi yang berkaitan dengan sekolah

API DALAM JIWA
Karya : RISKA AULIA

Sekarang
Ku langkahkan kakiku
Setiap langkahnya yang berkobar
Dari semangat yang terus menyala

Menulis
Bukan sekedar menulis
Ada sejuta harapan
Yang bisa dituang

Membaca
Bukan hanya membaca
Banyak ilmu yang bisa diraih
Dan juga dilihat

Mendengar
Tidak hanya mendengar
Tetapi
Memahami apa yang diragukan

Sekolah
Bukan sekedar bangunan
Tetapi, tempat berkumpulnya
Harapan di masa depan


Seragam
Karya : RISKA AULIA

Kulangkahkan kaki ini
Menuju tempat kita belajar
Tak lupa memakai baju kesayangan
Yang tiap hari berbagai rupa

Atribut ada di setiap sisi
Corak motif menjadi lambangnya
Melilitkan dasi ditempat kerah
Uang tersimpan selalu di balik saku

Kadang noda kian menempel
Diselingi bekas keringat
Kami cuci dengan senang hati
Hingga bersih dan wangi

Baju cantik nak rupawan
Siapa yang tak tau dengannya


SANG PEMBIMBING
Karya : RISKA AULIA

Kami tau kami keras kepala
Sehingga sering membuat kesal
Tapi
Semua itu tidak akan menghalangimu

Mendidik, menasehati, mengajari
Dengan sabar, pantang menyerah
Menulis, membaca, menghitung
Awalnya kami tak bisa

Lika - liku kian hadir dalam menggapai prestasi
Pengalaman membuat kami belajar darinya
Buku dan pena
Senantiasa menemani kami

Kau membimbing kami
Dari yang salah menjadi benar
Dari yang ragu menjadi yakin
Kau memang pelita yang menerangi setiap jalannya


YANG BERHARGA DAN MULIA
Karya : RISKA AULIA

Kau sangat bernilai dimata kami
Apa artinya kami tanpamu
Kau bekal kami di masa depan
Yang sukar tuk di tebak

Karena pena dan buku
Terciptalah goresan yang berarti
karena materi dan pengalaman
Terciptalah sebuah intisari bermakna

Ketika kami berbagi
Ia pun kian bertambah
Bak padi yang kian merunduk


PENENTU BANGSA
Karya : RISKA AULIA

Kami pergi ke tempatmu
pergi pulang dengan menimba ilmu
Kini telah tiba saatnya
Ujian terakhir dari kita

Penentu lulus tidaknya nanti
Untuk mencapai sebuah impian
Dengan meliukkan sebuah pena
Terukirlah sudah sebuah nama

Bulatan hitam mengisi tiap nomornya
Di iring dengan debaran jantung
Rasa takut tak kian kunjung pergi
Harapan hanya ada di tiap tulisan

Memo merekam segala ingatan
Tertumpah kini ke sebuah lembaran
Pulang pergi dengan membawa hasil
Penentu bangsa meraih impian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar